Jumat, 04 April 2008

Soal Pengumuman TKST, BKD Berbohong dan Asbun

Anggota komisi A bidang pemerintahan DPRD Mura Supato H Ujang:
“Terobosan Bupati Mura saat ini, banyak pihak mengancungi jempol. Tetapi yang menjadi masalah apakah jajaranya mampu untuk mengimbangi terobosan pemimpin daerah ini.”
Musi Rawas Sumsel
Beberapa waktu lalu kepada Badan kepegawaian dan Diklat Kabupaten Mura menjanjikan akhir maret ini penerimaan 500 Tenaga Kerja Sukarela Terbantu (TKST) akan diumumkan, tetapi ditunggu sampai kemarin (31/3) pengumuman tersebut tidak kunjung keluar. Sehingga membuat peserta seleksi TKST tidak sabaran dan yang lalu menganggap BKD terus melakukan pembohongan dan asal bicara (asbun).
Hal ini diungkapkan oleh salah satu peserta tes seleksi TKST kepada Waratwan koran ini ketika mendatangi BKD untuk melihat pengumuman yang dijanjikan kepala BKD beberapa waktu lalu.”kami bosan menunggu hasil tes ini, kalau memang belum diumumkan jangan asal bicara di media. Peserta TKST ini bukan hanya ada didalam kota lubuklinggau melainkan juga banyak berada pedesaan yang jauh dari pemda ini.”ujar Calon TKST ini yang enggan menyebutkan namannya karena takut akan menjadi masalah, Senin (31/3) di BKD mura.
Selain itu kata sumber ini, mengingat lamanya pengumuman ini, membuat dirinya merasa ada permainan didalam penerimaan TKST ini untuk itu diharapkan Bupati Mura untuk mengintruksikan agar BKD segera mengumumkan seleksi TKST ini dan menyelidiki dugaan adanya permainan di penerimaan TKST ini.”kalau alasan BKD untuk saat ini beralasan memfokuskan diri untuk merealisasikan amanat dari PP 41 tahun 2007, hal tersebut tidak masuk akal. Karena orang-orang yang ada di BKD tidak seluruhnya mengerjakan Urusan tersebut. Di BKD tersebut kan banyak bidang-bidangnya dan yang mengerjakan untuk pengumuman Seleksi TKST ini bukan hanya BKD.”ujarnya meragukan kepemimpinan BKD saat ini.
Apa yang disampikan oleh salah satu peserta seleksi TKST ini sudah cukup beralasan karena berapa kali kepala BKD terus berjanji dan menunda pengumuman TKST dengan berbagai alasan.”kami memang orang bodoh, tetapi kalau terus seperti ini kami merasa dipermainkan. Dulu alasannya karena berkas di instansi Diknas dan Kesehatan, tetapi ternyata Kepala BKD berbohong, karena menurut sumber diknas berkas dan hasil tes telah diserahkan sejak selesai ujian. Alasan yang lain yaitu disibukan untuk melaksanakan PP no 41, alasan inipun tidak masuk akal.”demikian kata sumber ini.
Ditempat terpisah, terkait masalah ini, Anggota komisi A bidang pemerintahan DPRD Mura Supato H Ujang ketika ditemui mengatakan persoalan ini tidak dapat dibiarkan, karena hal ini dapat menurunkan wibawa pemerintah.”terkait masalah ini, Komisi A akan memanggil BKD untuk diminta kejelasan. Akibat hal seperti ini dapat menyebabkan tingkat kepercayaan dan wibawa pemerinta dapat menurun di mata masyarakat.”tegas Suparto.
Dilanjutkan Suparto, Pihak BKD dalam memberikan keterangan jangan sampai membohongi dan asal bicara. Karena ditingkat masyarakat hal ini dapat berpengaruh negatif terhadap citra pemimpin saat ini.”kalau terobosan Bupati Mura saat ini, banyak pihak mengacungi jempol, termasuk penerimaan TKST bidang kesehatan dan Pendidikan ini. Tetapi yang menjadi masalah apakah jajaranya mampu untuk mengimbangi terobosan pemimpin daerah ini.”ujar suparto mengharapkan kepada pimpinan SKPD kalau tidak mampu mengimbangi gerakan Bupati diharapkan untuk sadar diri dan selanjutnya mengundurkan diri.
Selain itu, Anggota komisi A ini menegaskan kepada ppihak insfektorat untuk mengecek dan menyelidiki masalah ini karena menyangkut urusan pemerintahan.”kecurigaan yang sudah ada dimasyarakat sudah muncul, hal ini didasari adanya ketidak benaran. Berdasarkan hal tersebut maka komisi A mendesak insfektorat untuk melakukan penyelidikan terkait masalah ini.”demikian kata Suparto H ujang.
Sebelumnya Penerimaan TKST tenaga kesehatan dan pendidikan ini merupakan terobosan Bupati mura H Ridwan Mukti, yang merasa saat ini Pemkab Mura masih kekurangan untuk tenaga kesehatan dan pendidikan. Mengingat untuk penambahan pegawai saat ini dirasa sanagt sulit karena harus menunggu intruksi dari pusat, padahal saat ini Mura sangat mebutuhkan dalam skala besar. Dengan dasar tersebut Bupati Mura mengeluarkan kebijakan untuk merekrut 500 TKST yang terdiri 400 tenaga pendidikan dan 100 untuk tenaga kesehatan.(***)

Tidak ada komentar:

Bagaimana menurut anda informasi yang disajikan?